Penyimpanan yang tepat untuk baterai lithium-ion yang tidak akan digunakan dalam jangka waktu lama sangat penting untuk menjaga efisiensi dan keamanannya.
Manajemen Pengisian Daya Baterai: Sebaiknya jaga daya baterai lithium-ion yang tidak digunakan dalam waktu lama antara 50% dan 60% untuk mencegah kerusakan akibat pelepasan daya secara alami ke level rendah, yang dapat mengurangi masa pakainya. Disarankan untuk mengisi ulang daya secara berkala (kira-kira setiap 3 hingga 6 bulan) untuk menjaga daya baterai tetap stabil.
Kontrol Lingkungan: Baterai lithium-ion harus disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan berventilasi baik, jauh dari sinar matahari langsung dan suhu tinggi karena panas mempercepat pelepasan muatan sendiri dan dapat menimbulkan risiko keselamatan. Kelembapan yang berlebihan juga dapat menyebabkan korosi pada baterai; oleh karena itu, lingkungan yang lembap harus dihindari.
Pengemasan dan Perlindungan yang Tepat: Memanfaatkan kemasan baterai asli atau bahan serupa untuk penyimpanan merupakan praktik terbaik karena membantu mengisolasi baterai dari bahan konduktif potensial, mencegah korsleting.
Pemantauan Berkala: Selama penyimpanan, periksa kondisi baterai secara berkala untuk mengetahui adanya bau yang tidak biasa, panas yang dihasilkan, atau perubahan bentuk fisik. Jika terdeteksi adanya kelainan, segera keluarkan baterai dari tempat penyimpanannya dan hentikan penggunaan lebih lanjut.
Pembuangan yang Bertanggung Jawab terhadap Lingkungan: Untuk baterai yang sudah tidak digunakan dalam jangka waktu lama dan ditujukan untuk dibuang, pastikan baterai tersebut ditangani dengan aman dan ramah lingkungan sesuai dengan peraturan setempat guna meminimalkan potensi dampak terhadap lingkungan.
Dengan mematuhi pedoman ini secara efektif memperpanjang umur penyimpanan baterai lithium-ion Anda sekaligus menjamin kinerja dan keamanannya saat penggunaan mendatang.