Selama bertahun-tahun, generator berbahan bakar bensin dan solar telah digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari menyalakan mesin dan peralatan di lokasi pembangunan hingga memberi energi pada panggung festival luar ruangan. Pada tahun 2021, gabungan industri bisnis dan perumahan global untuk generator portabel (termasuk perangkat dengan kapasitas kurang dari 5 kilowatt (kW), 5 hingga 10 kW, dan 10 hingga 20 kW) bernilai $1,8 miliar.
Namun, harga perolehan unit-unit ini mungkin menipu, karena tidak mencakup biaya-biaya yang terus-menerus seperti bahan bakar, perawatan rutin, dan perbaikan. Selain itu, generator bahan bakar tradisional memiliki kapasitas yang terbatas. Yang terpenting, generator tradisional itu berisik, menimbulkan polusi, dan mungkin berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Sebelum tahun 1991, saat baterai lithium-ion diperkenalkan, generator listrik portabel bertenaga baterai tidak memiliki daya saing yang tinggi. Meskipun baterai asam timbal tertutup (SLA), seperti yang terdapat di sebagian besar mobil, lebih murah daripada baterai lithium-ion, paket baterai SLA bukanlah teknologi yang tepat untuk generator portabel. Baterai ini sembilan kali lebih berat dan memiliki daya tampung yang lebih kecil. Di akhir masa pakainya (seringkali 3 hingga 5 tahun), baterai SLA tidak dapat lagi menyimpan daya dengan baik dan harus diganti.
Oleh karena itu, semua faktor ini memerlukan teknologi baru.